MENU PERTANYAAN | ||
PERTANYAAN TENTANG PERNIKAHAN & PACARAN
Jawaban:
Jika seorang Kristen menikah dengan orang Katholik, mereka bukanlah pasangan yang seimbang. Karena ada perbedaan antara Kristen dan Katholik. Seperti yang tertera diatas. Menurut II Korintus 6:!4-17, Allah tidak membiarkan UmatNya menikah dengan orang bukan orang Kristen. Umat Allah tidak seharusnya menjadi teman orang-orang yang sesat. Kalau ayah ibu saudara menyuruh saudara melakukan hal yang bertentangan dengan Firman Allah maka anda harus lebih mentaati Firman Allah. Karena Firman Allah paling penting bagi orang Kristen. Misalnya, ayah,ibu saudara menyuruh saudara membunuh seseorang, saudara tidak mentaati ayah ibu saudara. Sama dengan penikahan dengan orang yang bukan kristen hal itu bertentangan dengan perintah Allah. Seorang Kristen seharusnya mentaati Firman Allah dahulu, sebelum mereka bisa mempertimbangkan melakukan setiap hal yang akan mengubah cara hidup mereka untuk Allah.
Jawaban
: Menurut II Korintus 6:14-17, Allah tidak membiarkan umatNya menikah dengan orang bukan orang Kristen. Umat Allah tidak seharusnya menjadi teman orang-orang yang sesat. Karena Firman Allah paling penting bagi orang Kristen. Seorang Kristen seharusnya mentaati Firman Allah dahulu, sebelum mereka bisa mempertimbangkan melakukan setiap hal yang akan mengubah cara hidup mereka untuk Allah. Jalan terbaik bagi anda ialah berdoalah kepada Allah mengenai pergumulan saudara. Dan biarlah Allah sendiri yang akan memberikan jalan keluar yang terbaik.
Jawaban : Ya,
boleh saja. Tetapi harus menjaga kesucian, (II Korintus 6:14-16). Dan
didalam memilih pasangan hidup harus sesuai dengan kehendak Bapa, di
antaranya adalah : 1. Anda seharusnya mencari pasangan yang akan sesuai dengan persyaratan dalam II Korintus 6:14-16. 2. Anda juga harus berdoa pada Tuhan, dan Dia akan menunjukkan pada anda orang itu. Matius 7:8-11.
Jawaban
: Hal
itu tidak diperbolehkan. Menurut II Korintus 6:!4-17, Allah tidak
membiarkan UmatNya menikah dengan
orang yang bukan orang Kristen., orang yang beragama lain adalah
musuh Allah, kita tidak boleh menikah dengan yang tidak seiman (yang
bukan orang Kristen).
Jawaban
: Karena peraturan pemerintah tidak memperbolehkan dua agama dalam perkawinan. Salah satu harus meninggalkan agamanya untuk mengikuti agama pasangan hidupnya. Seperti yang dikatakan dalam II Kor. 6:14-16. Tetapi sebagai Anak Allah, kita tidak seharusnya meninggalkan iman kita kepada Yesus, kita harus mengajak dia untuk mau menerima Yesus sebagai juruselamatnya. Karena hal ini bukan hanya menyangkut perkawinan tetapi juga mengenai keselamatannya. Kis. 4:12.
Jawaban: Ya, hal itu adalah dosa, orang Islam adalah musuh Allah, musuh Allah atau musuh orang Kristen, II Korintus 6:14-17, kita tidak boleh menikah dengan yang tidak seiman.
Jawaban: Manusia
cenderung selalu melakukan keinginan hatinya sendiri dari pada kehendak
Allah. Allah menjadikan seorang perempuan bagi Adam, Kej 2:21-25. dalam ayat tersebut
(ayat 24-25) dikatakan bahwa “…bersatu
dengan istrinya (bukan istri-istri-nya),
sehingga
keduanya (bukan ketiganya
atau keempatnya) menjadi satu daging”. Kalau saudara membaca Firman Tuhan dalam Alkitab semua hanya
mengatakan istri dan bukan
istri-istri. Bacalah Mat
5:31, 19:3,
I Kor 7:2, 4, 10, 11, 14, 39; 9:5; Ef 5:22, 23, 25, 28, 33; Kol
3:18-19; I Ptr 3:1. Juga
dikatakan sebagai syarat dari penilik Jemaat dan penatua adalah suami
dari satu istri, 1 Tim 3:2, Tit
1:6. Allah menginginkan manusia hanya mempunyai satu istri saja, tetapi karena kekerasan hati dan hawa nafsu kedagingan maka ada yang memiliki istri lebih dari satu, seperti Abraham, Daud dan Salomo. Tetapi akhirnya karena hal itu, permasalah muncul dalam kehidupan mereka. (2 Tim 3:6, Tit 3:3)
Jawaban: Orang Kristen harus dapat menjaga kesuciannya pada waktu berpacaran, Mzm 119:9. Selain itu harus menjadi pasangan yang seimbang II Korintus 6:14-16
Jawaban: Dalam hal ini kami tidak dapat memberikan jawaban secara pasti, karena masing-masing gereja memiliki peraturan yang berbeda-beda. Ada gereja yang tidak akan memberkati pasangan yang sudah tinggal dalam satu rumah karena lasana tertentu. Tetapi ada gereja yang tetap memberkati pasangan tersebut, walaupun mungkin sudah hamil sebelum pernikahan, asal sudah ada pengakuan dosa dan penyesalan atas dosa tersebut, karena Allah adalah setia dan adil, I Yoh 1:9. Semua dosa sama di hadapan Allah, apakah dosa mencuri, dosa tidak menghormato ayah dan ibu dan dosa melanggar kesucian seperti yang disebutkan di atas. Allah mengampuni semua dosa itu dan tidak mengingat-ingat serta tidak memperhitungkannya lagi. Pemberkatan adalah permohonan kepada Tuhan agar pasangan tersebut dipersatukan di hadapan Allah dan diberkati dalam rumah-tangganya. Berkat Tuhan tidak hanya untuk mereka yang hidup suci sebelum pernikahan saja, tetapi juga bagi mereka yang sungguh-sungguh bertobat.
Jawaban: Sejauh anda menjaga hubungan yang suci, II Kor 6:14-16. Anda boleh berpacaran dengan orang-orang yang berbeda, sampai anda menemukan yang benar-benar cocok dan sesuai dengan kehendak Allah. Karena kita adalah anak-anak Allah yang harus taat kepada perintah Allah Tetapi menurut Alkitab tidak ada perintah itu. Dan setelah anda menemukan yang cocok dan sesuai dengan kehendak Allah, anda harus menikah dengan hanya satu orang saja..
Jawaban:
Pertama saudara harus berdoa buat mereka, agar mereka mau kembali ke gereja lagi. Ke-dua, saudara seharusnya memberitahu mereka untuk apa mereka pergi ke gereja. Kita datang ke gereja untuk Allah, bukan karena orang lain. Ketiga, mungkin saudara juga dapat menyarankan kepada mereka, jika mereka tidak ke gereja karena seseorang di gereja itu, mereka dapat pergi ke gereja lain.
|
||
MENU PERTANYAAN |