
|
|
HARI
TUHAN
Senin,
28 Januari 2002
Hari
Minggu adalah harinya Tuhan, ini adalah hari yang menyenang- kan,
hari dimana pendeta berada di gereja, sepanjang hari pada hari Minggu itu.
Orang-orang menghormati Tuhan dengan kedatangannya ke rumah-Nya pada
hari-Nya. Hari ini merupakan suatu hari yang menyenangkan bagi
hati pendeta. Tetapi kenyataannya hari ini adalah suatu hari yang
menyedihkan, karena pada hari Minggu di kebanyakan gereja yang terjadi
tidak sungguh-sungguh seperti yang
saya katakan tadi. Hari Minggu tidak lagi merupakan hari yang suci,
tetapi hari libur yang menyenangkan, atau hari biasa seperti hari-hari
lainnya.
Para
pedagang yang ingin berjualan, pada
hari Minggu ?????……. Anak-anak sekolah atau para mahasiswa tidak
pergi ke sekolah atau tidak mengerjakan PR mereka pada hari Minggu,…………..
Jika kita hanya bisa
mengetahui bahwa mereka yang menghormati hari Tuhan akan di hormati oleh
Allah. Kita akan lebih diberkati. Mungkin kita seharusnya menempuh jalur
hukum untuk menutup bisnis mereka pada hari Minggu. Mungkin kita
seharusnya melindungi orang-orang dari diri mereka sendiri dengan
menutup tempat-tempat bisnis tersebut. Ketika saya sedang dalam
pertumbuhan back in Kentucky (kota
dimana rumah saya berada), mempunyai blue
law yang memerintahkan untuk menutup tempat-tempat usaha pada
hari Minggu. Saya ingin dapat mengatakan bahwa hal itu adalah hal yang
benar hari ini, tetapi ternyata tidak. Seperti halnya mereka yang berada
di sini, running to and from,
mempunyai bisnis seperti biasanya. Merampas waktu iabadah Allah. Sulit
bagi pendeta untuk menghadapi hal ini, seperti yang saya pikirkan,
mungkin orang-orang tidak sungguh-sungguh mengerti pentingnya hari Tuhan.
Mungkin mereka tidak mengerti asal usul hari Tuhan.
Hari
Tuhan (yang kita tahu adalah Hari Minggu) adalah hari Tuhan dalam
Perjanian Baru, tetapi asalnya dari Perjanjian Lama. Kejadian 2:2,
3, mengatakan,
‘… Berhentilah Ia pada hari ke tujuh dari segala pekerjaan
yang dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ke tujuh itu dan
menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala
pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.’ Tidak ada
pembelian pada hari Sabat menurut Nehemia 10 dan 13. Tidak
ada beban (atau muatan) di bawa pada hari Sabat, tidak ada
penuaian dilakukan pada hari Sabat, Keluaran 34:21. Tidak
ada seorangpun yang membuat alasan bahwa panen mereka akan rusak atau
gagal. Tidak saudara-saudara, mereka berhenti pada hari Sabat, seperti
yang diperintahkan TUHAN. Bagi orang yang bekerja pada hari Sabat
harus dihukum mati. Ini adalah hukuman yang diberikan TUHAN bagi
mereka yang melanggar hari Sabat.
Orang
di dalam kitab Bilangan pasal 15 ayat 32-36 didapati seorang yang
mengumpulkan potongan kayu pada hari Sabat, hanya untuk membuat api,
Allah memerintahkan untuk melempari orang itu dengan batu hingga mati.
Saudara-saudara, Allah w??? business jika
orang-orang mau membuka mata mereka maka mereka akan melihat bahwa
pekerjaan yang dilakukan pada hari Tuhan (Sabat) tidak akan
membawa berkat.
Cara
yang tepat (atau yang benar) untuk menjaga hari Sabat di
dibicarakan dalam Yesaya 58:13, 14, Orang to d???ght
dalam Tuhan dan membuatnya menjadi hari yang istimewa untuk menyembah,
berdoa dan memuji. Orang berhenti dari kesenangan
mereka sendiri pada hari Tuhan. Orang menghormati Allah,
mengunjungi orang yang sakit, menolong yang miskin, menjagikan hari ini
menjadi hari untuk Tuhan. Allah memberitahukan dengan jelas mengenai hal
ini dalam Keluaran 20:8, 9, bahwa Hari Tuhan adalah untuk
hormat dan kemuliaan-Nya. Enam hari diberikan kemada manusia dan hanya
satu hari untuk Tuhan. Enam hari manusia dapat bekerja dan memenuhi
kebutuhan hidup. Enam hari manusia dapat mendapatkan kesenangan mereka.
Enam hari dapat dijadikan hari libur tetapi hari ke tujuh adalah dan
masih menjadi hari yang kudus.
Orang-orang
Kristen diharuskan untuk menjaga hari Tuhan. Hari Sabat adalah di bawah
hukum dan untuk mereka yang hidup di bawah hukum, tetapi hari Tuhan
yaitu hari Minggu, ada di bawah Perjanjian Baru dan di bawah anugrah
Allah. Apakah kita berdosa karena kita tidak di bawah hukum tetapi di
bawah anugrah, Roma 6:15. Kuduskanlah hari sabat sebab Dia
telah berhenti dari segala pekerjaan-Nya. ‘Hari sabat diberikan
bukan kepada menusia untuk 2.500 tahun.’
(Keluaran 20:8-10), mencatat pemberian hari
Sabat itu. Bagaimapun juga dari Keluaran 16:23, rupanya
beberapa bentuk hari sabat dipelihara mereka. Setelah 10 Hukum Taurat
dalam Keluaran 20, sabat dipelihara menjadi bagian
dari hidup mereka. Sabat Perjanjian Lama adalah hari perhentian, bukan
pengorbanan atau penyembahan. Hari sabat disisihkan sebagai hari
perhentian bagi manusia. Ini adalah hari dimana binatang, budak dan
manusia semuanya beristirahat. Pada mulanya hari ini tidak dihubungkan
dengan kehadiran bait suci atau praktek keagamaan lainnya. Sabat
diberikan kepada bagsa Israel sebagai suatu peringatan pernjanjian yang
dibuat Allah antara Dia dengan mereka (bangsa Israel). Keluaran
31:13, ‘Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan
tetapi akan hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah
peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui,
bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.’ Keluaran 31:17,
‘Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk
selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi,
dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.’
Orang-orang farisi pada jaman Yesus memelihara hari sabat yang salah.
Seperti yang paling sering dilakukan oleh manusia, mereka mengubahnya
menjadi sebuah hari buruk, keras, hari yang taat kepada tatacara
keagamaan, dikelilingi dengan pembatasan yang keras. Dalam Kisah
Para Rasul, kita menemukan gereja pertama, memelihara hari
petama dalam satu minggu bukan hari Sabat. Di bawah hukum ibadah hari
sabat adalah untuk setiap orang dan segala makhluk. Termasuk pembantu
dan ternak. Diharuskan untuk beristirahat. Tidak ada pekerjaan
yang dapat dilakukan pada hari Sabat. Keluaran 20:10,
‘Tetapi hari ketujuhadalah hari sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan
melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu
perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu
atau orang asing yang di tempat kediamanmu.’ Ya, saudara-sadara,
makanan bahkan dimasak pada hari Jumat, agar tidak melakukan pekerjaan
pada hari Sabat.
Mengapa
kita menghormati hari Minggu bukan hari Sabtu ?
Itu adalah pertanyaan yang bagus, pertama saya tahu bahwa banyak
pendengar yang memperhatikan hal ini. Kita harus ingat bahwa hari Sabat
ada di bawah hukum perjanjian Lama, kita sekarang hidup di bawah
anugerah, perjanjian baru yang diberikan oleh Allahmelalui Yesus. Ada
beberapa prinsip Alkitab yang baik untuk kita gunakan dalam menujukan
perhatian kita pada ibadah hari Minggu.
Pertama kebalikan antara Sabat dan hari Tuhan. Sabat adalah hari
ke tujuh dan hari Tuhan adalah hari pertama dalam satu minggu. Sabat
memperingati selesainya penciptaan. Hari Tuhan memperingati kebangkitan.
Pada hari ke tujuh Allah beristirahat, pada hari pertama Yesus bekerja
sangat sibuk bagi kita. Hari Sabat adalah kewajiban resmi. Hari Tuhan
adalah untuk ibadah sukarela. Sabat hanya untuk orang Yahudi, hari Tuhan
untuk semua orang di dunia.
Yesus memelihara hari Tuhan orang Kristen yang pertama. Dia
menghibur Maria pada waktu dia menangis menurut Yohanes 20:13.
Dia berjalan 7 mil dengan dua orang dari murid-murid-Nya pada hari
Minggu (Lukas 24:24). Yesus juga mengirimkan pesan kepada
muris-murid-Nya yang lain pada hari Minggu (Matius 28:10). Dia berbicara
secara pribadi dengan Petrus (Lukas 24:34), dan Dia betemu dengan
ke-sepuluh murid-Nya dan makan bersama mereka (lukan 24:36-45).
Saudara-saudara,
Yesus adalah teladan kita untuk diikuti. Jika hari Minggu cukup baik
bagi Kristus, maka hari Minggu ini juga akan baik bagi kita. I
Petrus 2:21, ‘…karena Kristus pun telah menderita untuk
kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mngikuti
jejak-Nya.’ Saudara-saudara, jika ini benar dan saya percaya
dengan segenap hati saya, kalau begitu kita harus mengikuti teladan-Nya.
Kita harus mengingat saudara-saudara, bahwa Juru Selamat kita
tidak berdosa, dan Dia melakukan banyak mujizat pada hari Sabat, sering
kali Dia melakukan kebaikan pada hari Sabat. Hal ini mebuat prang-orang
Yahudi marah dan mereka mengatakan bahwa Yesus adalah seorang pelanggar
hari Sabat. Dalam Matius 12:8, mengajarkan bahwa Dia
adalah Tuhan atas hari Sabat.
Apakah
kita mempunyai bukti Alkitab lain bahwa kita seharusnya beribadah pada
hari Minggu ?
Ya,
Dengan Perjanjian Baru ada janji yang baru, yang dimulai dari Yesus.
Permulaan gereja Kristus membawa jaman yang baru. Ketika seseorang
diselamatkan, dia menjadi orang yang baru. Ketika Kristus membayar harga
dosa, kita mempunyai bentuk ibadah yang baru, segala sesuatu menjadi
baru.
Kitab
Kisah Para Rasul mencatat kenaikan, pemberian roh Kudus dan permulaan
gereja Perjanjian Baru. Kis 20:7, mencatat hari
beribadah. ‘Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami
berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan
saudara-saudara di situ, ........’. Ini adalah permulaan dari
kebaktian yang rutin. Sekali lagi dalam I Korintus 16:2 menyatakan,
‘Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu
masing-masing – sesuai dengan apa yang kamu peroleh – menyisihkan
sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru
diadakan aku datang.’ Persembahan diambil pada hari Minggu , dan
saya yakin bahwa mereka datang dan memberikan persembahan mereka
kemudian pergi. Dalam Wahyu 1:10, Rasul Yohanes mengatakan,
‘Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh,’ Saudara-saudara,
hari itu adalah hari Minggu, hari pertama dalamsatu minggu. Hari Minggu
adalah hari pertama dalam satu minggu sudah dipilih sebab Yesus bangkit
dari kematian pada hari pertama dalam minggu itu, hari itu adalah hari
Minggu Paskah. Pada akhir sabat dan mulai menjelang hari pertama dalam
minggu itu, mereka pergi ke kuburan dan mengetahui bahwa Yesus sudah
bangkit dari kematian. Yesus hanya tinggal di kubur cukup lama untuk
memenuhi hari Sabat Yahudi. Dia bekeja hari itu menyelesaikan pekerjaan
untuk keselamatan kita.
Saudara-saudara
yang terkasih, kita perlu memuji Tuhan, kita tidak lagi berada di bawah
hukum, dibebaskan dari kematian karena hukum, bebas untuk memelihara
hari. Bebas untuk beribadah kepada Allah secara bebas pada hari Tuhan
yaitu hari Minggu. Bebas untuk mulai setiap minggu yang baru untuk
beribadah kepada Tuhan, pada hari Minggu. Puji Tuhan, kita sekarang
bebas untuk memberi hormat kepada Allah pada hari Tuhan.
Mengapa
hari Minggu dan bukan hari-hari lainnya untuk beribadah kepada Allah ?
Walaupun
alasan mengenai hal itu sudah dibahas, masih ada beberapa alasan yang
belum saya sampaikan. Alasan yang pertama adalah berdasarkan pada
Alkitab tetapi ada beberapa alasan kemanusiaan atau kalau boleh saya
katakan alasan-alasan kafir atau penyembahan berhala (pagan).
Hari Minggu adalah hari pertama dalam satu minggu, disetujui oleh
orang-orang Kristen pertama dari penanggalan (atau kalender) Roma
sebab hari itu dipersembahkan untuk beribadah kepada matahari.
Orang-orang Kristen mengartikan kembali nama penyembahan berhala
tersebut sebagai pernyataan
secara tidak langsung terhadap Anak Kebenaran (Son of Righteousness),
tentu saja yang dimaksud adalah Yesus, satu-satunya
orang yang benar.
Hari Minggu juga
disebut “Hari Roti” (day of bread), sebab
sudah menjadi kebiasaan pada jaman permulaan, mereka memecah-mecahkan
roti pada hari itu. Juga dalam pengajaran kedua-belas murid, “hari
Minggu disebut ‘Hari Tuhan bagi Tuhan’.
Orang Krisen Yahudi semula terus pergi ke kebaktian bait suci dan
synagoge (atau rumah ibadah orang Yahudi), tetapi pada
tanggal permulaan, hari pertama pada minggu itu, mengambil waktu hari
Sabat orang Yahudi sebagai waktu yang utama dari ibadah umum.
Salah satu bapa gereja abad pertama menulis dalam sebuah surat
yang ditujukan kepada sebuah gereja (atau jemaat), yang
telah datang untukmemiliki harapan yang baru, mengatakan tidak lagi
menghormati hari Sabat, tetapi hidup dalam ketaatan akan hari Tuhan.
Saudara-saudara yang terkasih, tidak ada sesuatu pada penulisan
pada waktu itu yang menunjukkan bahwa hari Minggu dianggap dengan cara
apapun sebagai pengganti hari sabat Yahudi, ataupun melanjutkan hari
sabat itu, agaknya ini dianggap sebagai kebiasaan yang baru.
Marilah kita mengingat hari Minggu menempatkan kita di bawah
anugrah Tuhan dan membawa hidup kepada kita sedangkan hari Sabat menahan
orang di bawah hukum dan kematian.
|
|