|
|
MENEMUKAN KEHENDAK ALLAH UNTUK
HIDUP ANDA
Saat ini kami mempunyai
pokok persoalan bagus untuk dibicarakan. Sebuah persoalan yang sungguh
penting untuk orang Kristen. Harus saya nyatakan untuk pertumbuhan orang
Kristen, karena ini perintah. Kita sebagai orang Kristen harus mencari
sampai menemukan kehendak Tuhan bagi hidup kita, jika kita ingin tumbuh
dewasa sebagai orang Kristen.
Sebagai orang Kristen
kita harus belajar mengesampingkan kehendak kita dan menjadi tunduk pada
kehendak Tuhan. Masalah terbesar yang kita hadapi sebagai orang Kristen
adalah pengertian kehendak Tuhan untuk hidup kita. Pertama, sesuatu yang
harus kita mengerti dalam mencari kehendak Tuhan adalah kebenaran. Dia
mempunyai dua kehendak dari sudut pandang manusia. Saya akan menjelaskan.
Pertama adalah apakah kita memanggil kehendak sempurna Allah? Dari dasar
dunia, Allah merencanakan kehendakNya untuk manusia, tetapi manusia
tidak mengikuti kehendakNya, malahan mereka memilih jalan mereka sendiri.
“Kita semua sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil
jalannya sendiri, ……” (YES. 53:6a). Sekarang, sejak kita memilih
berjalan di jalan kita sendiri tidak berarti Allah telah melupakan kita.
Dikarenakan jalan kita milik Allah apa yang kita sebut dengan kehendak
Dia yang serba memperbolehkan. Sebagai contoh; Allah tidak ingin kita
bercerai, tetapi kita melakukan itu. Amerika perceraian rata-rata hampir
50%. Allah tidak menginginkan kita mempunyai lebih dari satu istri,
tetapi sebagian besar tempat di dunia mengijinkan seorang laki-laki
beristri banyak. Dan ketika mereka tidak melakukan perceraian, seorang
menikah dengan satu orang dan hidup dengan orang lain. “ Dan jawab
mereka:”Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat
cerai.” Lalu kata Yesus kepada mereka:”Justru karena ketegaran
hatimulah maka musa menuliskan perintah ini untuk kamu. Sebab pada awal
dunia , Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan,………Karena
itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
(MARK. 10:4,5,6,9) Dari ayat-ayat ini kita bisa melihat kehendak
sempurna Allah disamping kehendak Dia yang serba memperbolehkan. Inilah
kehendak Tuhan, tak seorangpun bisa bercerai tetapi Dia mengijinkan hal
itu sebab kekarasan hati manusia.
Kehidupan Yesus di dunia adalah
sebuah contoh mutlak sempurna sesuai dengan kehendak Bapa. (IBR. 10:7):
“Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada
tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendakMu, ya, AllahKu.” Yesus
benar-benar menyelesaikan pekerjaan yang Bapa berikan pada Dia. Dia tahu
apa dan mengapa Dia datang ke dunia dan Dia tentu menyempurnakan
kehendak sempurna Bapa. Sementara Yesus diberi tugas khusus untuk
dilakukan, begitu juga setiap orang Kristen. Adam diberi tugas khusus
tetapi gagal untuk melakukan tugas itu, ketika dia mendengar bujukan
Iblis. Saudara-saudara inilah tanggungjawab kita. Sebelum belajar
kehendak sempurna Dia bagi hidup kita. Marilah kita sekarang melihat
pada kehendak sempurna Bapa untuk setiap orang yang hidup. Dia mempunyai
rencana yang hebat untuk setiap hamba-hambaNya. RencanaNya sesuai dengan
kepribadian kita, bakat, kebutuhan, kemampuan dan lingkungan. “Karena
kita buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan
pekerjaan baik, yang diperseiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita
hidup di dalamnya.” (EPH. 2:10). Tuhan telah mentakdirkan pekerjaan
tertentu bagi setiap kehidupan pribadi. (IBR. 12:1) mengatakan pada kita
“Berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”
Ada perbedaan perlombaan bagi tiap-tiap orang. Rasul Paulus mengatakan
pada kita, bahwa dia telah mencapai garis akhir, dan tetap beriman. (II
TIM. 4:7) “Dia mengatakan: Allah Bapa telah memilih kamu, supaya amu
tahu rencanaNya.” Allah ingin kita tahu tahu kehendakNya. Rencana
Allah untuk saya dan anda sangat pribadi. Anda dipanggil untuk melakukan
apa, saya tidak bisa melakukan. Saya dipanggil untuk melakukan apa, anda
tidak bisa melakukan. Dia berkata
di dalam (MAZ. 32:8)
“Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus
kautempuh; Aku hendak memberi nasehat, mataKu tertuju kepadamu.”
Menurut (MAZ. 37:23) rencanaNya untuk hidup kita sangat terinci:
“Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hdupnya berkenan
kepadaNya.” Apa yang harus kita ingat adalah Allah tidak selalu
mengatakan masa depan yang jauh tetapi “langkah demi langkah. Itulah
janjiNya di dalam FirmanNya. Kita harus ingat juga tidak saja langkah
demi langkah tetapi secara terus-menerus. “Tuhan akan menuntun engkau
senantiasa.: (YES.
58:11). RencanaNya memimpin kita pasti dan khusus. “Dan telingamu akan
mendengar perkataan ini dari belakangmu:”inilah jalan, berjalanlah
mengikutinya, ”entah kamu menganan atau mengiri.” (YES. 30:21).
Allah memimpin kita dengan Roh Kudus dan melalui FirmanNya, Alkitab.
Kita diberitahu dalam (MAZ. 143:8) bahwa Allah ingin kita tahu
cara-caraNya, dan kita bisa melakukan itu melalui doa sehari-hari. Kita
sebaiknya ingat bahwa kehendak Allah selalu baik, sempurna dan bisa
diterima oleh setiap orang percaya. (ROM. 12:2) dikatakan: “tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan
yang sempurna.” Suadara-saudara, rencan Allah sangat penting untuk
hidup kita. Akan sangat sedih bagi siapa saja yang kehilangan rencanaNya
untuk hidup mereka, terutama jika mereka kehilangaan rencana itu oleh
karena keegoisan atau keras kepala mereka. Kita harus ingat, kita tidak
mampu merencanakaan hidup kita sendiri. Kita tidak hanya bisa melihat
sekeliling kita dan melihat hancurnya kehidupan orang-orang, sebab
mereka menolak membiarkan rencana Allah bagi mereka, tetapi FirmaNya
mengatakan pada kita, di dalam (JER. 10:23) “Aku tahu , ya, Tuhan,
bahwa manusia tidak berkuasa untuk menetukan jalannya, dan orang yang
berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.” Saudara-saudara
yang terkasih, hanya Tuhan yang mengetahui masa depan dan Dialah yang
mampu memilihkan tempat atau jalan. Ketika kita mengijinkan
Allah merencanakan hidup kita, ini selalu mempunyai ciri-ciri tertentu
dan bersyarat. Pertama, bagi Dia untuk menunjukkan tingkah laku kita,
kita harus suci, yang berati menjauhkan dari dosa. Allah anda suci dan
meminta kita seperti Dia. (I PTR. 1:16) “Sebab ada tertulis: Kuduslah
kamu sebab Aku kudus.” Bersama-sama dengan kesucian kita, kita perlu
dalam keadaan berdoa dan penuh terima kasih atas kebaikan Allah.
“Tetaplah berdoa.Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah
yang dikehendaaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (I TES.
5:17-18). Setelah itu, kita perlu menaruh iman kita bekerta dengan tak
kunjung hilang, di dalam (MAZ. 37:3-7) “Percayalah kepada Tuhan dan
lakukanlah dengan baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan
bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang
diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah
kepadaNya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaran seperti
terang, dan hakmu seperti siang. Berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan
nantikan Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya,
karena orang yang melakukan tipu daya.” Jadi, dari ayat-ayat ini kita
telah belajar bahwa kalau kita menginginkan kehendak Allah untuk hidup
kita, kita harus percaya di dalam Dia; bergembiran di dalam Dia; jalan
kita menurut Dia; bersandar di dalam Dia; dan menantikan Dia dengan
sabar. Kita juga harus menyerahkan pada kehendak Allah dan berpisah
dengan dunia dan semua dosa. (ROM.
12:2) “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah …..” Ya, saudara-saudara kita perlu berfikir
secara rohani, mencari sesuatu dari Allah dan bukan dari dunia.
Sekali kita
menerapkan apa yang telah kita pelajari, kita bisa menggunakan cara-cara
Allah yang berbeda untuk petunjuk. Allah adalah Allah yang berkuasa dan
tidak bekerja menurut pola yang ditentukan, sebab Dia menghadapi
orang-orang yang berbeda, berbeda cara-caranya. Kadang-kadang Allah
menyatakan kehendakNya melalui kesempatan, keadaan, kehendak orang tua,
nasehat teman, penilaian kecakapan seseorang, kehendak hati pribadi,
kebutuhan sehari-hari dan kata hati. Marilah kita memikirkan beberapa
cara yang berbeda dari Allah yang biasa ditunjukkan untuk orang-orang.
Pertama Allah sering menunjukkan melalui ayat-ayat di dalam Alkitab yang
benar-benar berbicara keras kepada seseorang. Sekarang kita harus tidak
menutup mata kita, bukalah Alkitab secara acak dan menempatkan jari kita
pada sebuah ayat dan ambil itu untuk kehendak Allah. Itu bukan cara
kerja Allah. Contoh, mungkin ayat itu berkata, Yudas pergi dan
menggantungkan dirinya sendiri, dan pada acakan ayat berikutnya berkata,
pergi dan demikian juga lakukan. Sekarang saya tidak berfikir, beberapa
dari anda akan berkeinginan untuk melakukan itu atau bahkan berfikir
bahwa itu kehendak Allah untuk diri anda sendiri. Jangan saudara-saudara,
cobalah membiarkan Allah menunjukkan anda dengan mengambil firmanNya
keluar dari kontek. Penuhilah diri anda dengan Firman Allah. Allah bisa
membawa bermacam-macam bagian pada pikiran Anda.. Kita harus ingat,
kehendak Allah tak pernah berlawanan dengan FirmanNya. Oleh karena itu
kuasai FirmanNya.
Ke2, kita mempunyai
pendirian yang diberikan oleh Roh Allah. (ROM. 8:16) “Roh itu bersaksi
bersama-sama dengan roh kita.” Roh pasti akan mengatakan pada kita
jika menghendaki tidakan yang baik, benar atau salah. Saya ingin
memperingatkan anda untuk mengetahui apakah itu suara dari keinginan
kita sendiri atau Allah ingin kita melakukan apa? (KPR. 13:2) berkata:
“Berkatalah Roh Kudus: Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku” Roh
Kudus telah diberikan, untuk tujuan pimpinan. (YOH. 16:13) berkata:
”Tetapi apabila Ia datang yaitu Roh kebenaran, Ia akan memimpin kamu
ke dalam seluruh kebenaran.” Ke3, Keadaan. Allah memilih untuk membuka
dan menutup pintu bagi orang-orang yang masuk ke dalam. Tidak ada
sesuatu yang terjadi bagi anak-anak Tuhan dengan kecelakaan.
Masing-masing hal direncanakan oleh Bapa. Kita harus menerima keadaan
itu sebagai tuntunan di dalam hidup kita. Ingatlah, ketika kita sedang
menyetir, lampu merah sama-sama berharga untuk petunjuk seperti lampu
hijau. Kita harus ingat bahwa keadaan tertentu mungkin lampu berhenti,
dan menunggu Tuhan dengan sabar. Ke4, Allah kadang-kadang memimpin
dengan penglihatan. Paulus di dalam (KPR. 16:9-10) tertuntun dengan cara
ini “Menyeberanglah ke Makedonia dan tolonglah kami.” Allah tidak
sering menggunakan cara ini, jadi kita perlu sangat mengerti mengenai
penglihatan yang mungkin kita punya. Ke 5, Allah menunjukkan kita dengan
bulu domba. (HAK. 6:37-39) mengatakan pada kita bagaimana Gideon berdoa
bahwa jika sesuatu pasti terjadi dengan cara ini atau cara itu, kemudian
kehendak Allah akan terjadi. Lagi, saya harus memperingatkan anda dalam
meletakkan bulu domba di hadapan Allah. Jangan mengatur keadaan dalam
cara serupa hingga kehendak kita sendiri hampir pasti jadi menang.
Jangan berkata dalam musim hujan “jika hujan besok saya akan pergi ke
kota: jika tidak hujan saya akan tinggal di rumah, khususnya ketika anda
benar-benar ingin pergi ke kota.”
Akhirnya, marilah kita
melihat pada beberapa resep yang digunakan oleh hamba-hamba Tuhan untuk
menemukan kehendak Tuhan untuk hidup mereka. George Mueller berkata: 1.
Serahkanlah kehendakmu sendiri, tidak ada pilihan tertentu dalam perkara.
Sama sekali netral. 2. Carilah kehendak Roh melalui Firman Tuhan. 3.
Catatlah keadaan-keadaan yang baik. 4. Berdoalah untuk pimpinan. 5.
Nantikan Tuhan. Akhirnya F.B Meyers berkata: “ketika Firman Tuhan,
gerakan Roh Kudus di dalam hatiku, dan keadaan firman yang keluar dalam
keselarasan, waktu itu saya diyakinkan dengan kehendak Allah.”
Ingatlah saudara-saudara, Roh Allah tak akan pernah memimpin anda
bertentangan dengan Firman Allah.
|
|