|
HIDUP Ini merupakan sebuah thema yang sangat besar, juga merupakan sebuah thema dengan banyak pertanyaan. Pertanyaan seperti, “Mengapa saya dilahirkan ?Mengapa Allah menciptakan saya ? Mengapa saya ada di sini ? Apakah tujuan hidup itu ? dan sebagainya. Apakah Alkitab memberikan jawaban kepada kita mengenai pertanyaan-pertanyaan ini ? Saya percaya bahwa tidak salah kalau kita mengatakan “Ya”. Hari ini marilah kita melihat dari Alkitab untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan pertanyaan-pertanyaan yang lain tentang “kehidupan”. Dalam Injil Yohanes 11:25 dan 14:6, Yesus mengatakan bahwa Dia memliki hidup dan Dialah hidup. Yohanes 11:25 mengatakan: *“Yesus berkata kepadanya, Akulah kebangkitan dan hidup”. Yohanes 14:6 mengatakan : “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” Dahulu
pernah diceritakan tentang seorang pemuda dari India yang sedang
mengunjungi Amerika. Ketika dia berada di sana dia meminta untuk
mengunjungi Enstein
orang yang memiliki otak yang luar biasa. Permintaan orang muda
ini dikabulkan
(granted). Mereka membicarakan
tentang polotik, perjalanan, dan
seterusnya (etc) dan
seterusnya (etc). Dan sebelum
ini pemuda ini meninggalkan Enstain, ia bertanya kepada Enstain
pertanyaan ini: Bapak Enstein,
katanya, pertanyaan yang ingin saya tanyakan adalah seperti ini :
“Apakah anda sudah menemukan arti hidup ?” Einstain menundukkan
kepala dan menjawab :”Belum”,
saya belum menemukan arti hidup. Definisi dari kata hidup menurut kamus adalah 1.“bersatunya tubuh dan jiwa”. Ini benar untuk hidup manusia, tetapi bukan untuk tanaman. 2. keadaan masih hidup 3. Masa antara kelahiran dan kematian. Tentu hal ini tidak dapat dianggap benar sebab kita tahu bahwa hidup ada sebelum kelahiran. “Hidup adalah sifat dari tanaman atau binatang yang memerlukan pertumbuhan, nutrisi pernapasan dan perkembangbiakan. Kalau melihat kembali definisi-definisi tersebut, kita dapat melihat bahwa hidup itu sulit untuk didefinisikan. Kalau melihat dari Alkitab, kita dapat melihat hidup adalah sebuah kepercayaan, sebuah pinjaman dari Allah dalam waktu yang singkat. Ayub 1:21, mengatakan, katanya: “TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN !” Saudara-saudara, hidup adalah suatu pemberian dari Allah yang tidak dapat diraba. Kita juga tidak dapat melihatnya, merasakannya, atau menawarnya (bargain). Hidup adalah seperti naskah berita di atas kertas yang tipis yang belum dibuktikan kebenarannya. Ia datang hari ini dan pergi besok. “Apakah arti hidupmu ? Hidupmu itu seperti uap air yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap (Yakobus 4:14). Sebagian besar dari kita mempercayai apa yang dikatakan Alkitab tentang asal mula hidup, sebagian besar dari kita tidak percaya kebohongan (lie) dari evolusi yang telah dimulai oleh Iblis. Hidup kita ada melalui orang tua kita, dan kembali ke Taman Eden ketika Allah menciptakan manusia. Kejadian 2:7, “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghebuskan nafas hidup ke dalam hidungny; demikianlah manusia itu menjadi makhluk hidup.” Semua hidup berasal dari Allah. I Yohanes 5:20, “Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.” Hidup adalah suatu sifat, sebuah lambang dari sifat yang sangat dasar dari Allah Yang Maha Kuasa. Allah memberikan hidup kepada kita dengan tiga cara yang berbeda. 1. Dia memberikan kepada kita hidup secara jasmani yang diberikan kepada manusia pada waktu penciptaan. 2. Kita memiliki hidup secara rohani, ini adalah hidup baru yang diberikan Allah kepada orang-orang yang percaya pada Yesus Kristus. Efesus 2:1, mengatakan, “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.” Hidup baru adalah suatu pemberian dari Allah kepada orang-orang berdosa yang sudah bertobat. 3. Kita memiliki hidup yang kekal. Ini adalah hidup yang akan tinggal selamanya bersama dengan Allah di Sorga, tidak pernah sakit, tidak pernah ada keinginan, tidak pernah memerlukan sesuatu lagi. Hidup kekal adalah hidup yang sedang dicari oleh semua orang, tetapi kebanyakan sedang mencari di tempat yang salah. Berapa lama hidup kita akan berakhir ? Saudara-saudara, itu merupakan sebuah pertanyaan yang sangat besar. Sejak Allah menciptakan manusia, masa hidup mereka sebagian besar telah berubah, disebabkan oleh dosa, dan tentu hal itu benar pada saat ini. Ketika kita melihat kembali sebelum banjir dalan Kejadian 5, kita dapat melihat rata-rata masa hidup manusia adalah 846 tahun. Bagi kita saat ini, hal itu merupakan waktu yang panjang, khususnya jika saudara berumur lebih dari 40 tahun dan mempunyai aktivitas dan kesakitan-kesakitan yang wajar. Setelah banjir, masa hidup manusia berubah dan berkurang menjadi 393 tahun. Lagi, pada jaman Musa, Mazmur 90:10, masa hidup manusia telah berubah, “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat delapan puluh tahun,” Mazmur 89:48, mengatakan, “Ingatlah apa umur hidup itu,”. Ayub 14:1 memberikan kepada kita sedikit lebih informasi tentang hidup ketika dia mengatakan, “Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.” Ayub juga memberitahukan kepada kita bahwa hidup itu singkat. “Bukankah manusia harus bergumul di bumi ?” Ayub 7:1. Allah dalam kehendak-Nya yang berkuasa telah mengatur masa hidup kita. Sebuah cerita menceritakan bahwa murid-murid-Nya mepersiapkan untuk kematian sebelum mereka mati. Tetapi mereka menolak, menolak, “Kita mungkin meninggal dunia besok” “Benar jawabnya, kalau begitu persiapkanlah hari ini”. Saya
percaya bahwa itu merupakan pertanyaan yang nyata bukan berapa lama kita
akan hidup, tetapi apakah kita sudah siap untuk mati. Sebagian besar
orang belum siap, mereka memikirkan tentang hidup dan bukan mati, tetapi
Alkitab memberitahukan kepada kita baik tentang hidup maupun persiapan
untuk mati. Ketika Sahabat-sahabat Yesus datang ke dalam hidup Dia
mengangkat dosa-dosa mereka dan menyucikan hati mereka. Dengan Kristus
kita memperoleh hidup yang kekal dan tidak harus mengalami kematian,
tidak pernah mengalami kematian. Misteri hidup dipecahkan
(solved) ketika manusia
menyadari bahwa hal itu dapat berakhir selamanya, sebab hidup itu milik
Allah. Putuskanlah hari ini untuk mengundang Yesus ke dalam hati dan
hidupmu, sehingga hidup dan arti hidup yang benar akan saudara miliki. Apakah beberapa perbandingan Alkitab terhadap hidup ? Alkitab memberikan kepada kita beberapa perbandingan yang sangat baik terhadap hidup. Hidup itu seperti sebuah pengembaraan. Kejadian 47:9, menceritakan Yakub yang sedang berbicara kepada Raja Firaun tentang hidupnya di bumi. Dia berkata, “Tahun-tahun pengembaraanku sebagai orang asing berjumlah seratus tiga puluh tahun. Tahun-tahun hidupku itu sedikit saja dan buruk adanya, tidak mencapai umur nenek moyangku, yaitu jumlah tahun mereka mengembara sebagai orang asing.” Ya, saudara-saudara, hidup adalah sebuah perjalanan dari bumi menuju kekekalan, dari tempat lahir menuju liang kubur (the beyond the grave). Suka atau tidak kita sedang berada dalam perjalanan ini. Kelahiran adalah merupakan “start” otomatis kita. Bagi beberapa orang ini merupakan suatu perjalanan yang sangat, amat panjang. Bagi yang lain hal ini merupakan perjalan yang sangat pendek.
Alkitab juga memberitahukan kepada kita,
bahwa hidup adalah seperti sebuah mimpi. Mazmur 73:20, “Seperti mimpi
pada waktu terbangun,..” Seberapa lamakah
mimpi itu ? Hanya
sebentar saja. Hidup itu singkat. Hidup itu seperti sebuah bayangan. Pengkhotbah 6:12, “Karena
siapakah yang mengetahui apa yang baik bagi
manusia sepanjang waktu yang pendek dari hidupnya yang sia-sia, yang
ditempuhnya seperti bayangan ?”
Saudara-saudara, bayangan adalah seperti sebuah tiruan
(imitation) yang tidak mirip (poor)
dari sesuatu yang nyata. Saudara bahkan tidak dapat mengenali
seseorang hanya dengan bayangan mereka. Bayangan hanyalah tipuan. Hidup
adalah seperti itu. Hidup juga seperti uap air. (Yakobus
4:14). “Apakah arti hidupmu
? Hidupmu itu seperti uap air yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap.”
Sangat singkat. Hidup adalah seperti keluh. Mazmur
90:9, “Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan
tahun-tahun kami seperti keluh.” Saudara-saudara, hidup adalah
seperti sebuah cerita yang menarik, yang segera diceritakan dan sebagian
besar sering segera dilupakan. Hidup
seperti air yang tumpah di tanah dan segera hilang di bumi. Hidup adalah
bunga. Ayub 14:1-2¸ “Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh
kegelisahan. Seperti bunga ia
berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak
dapat bertahan.” Hidup itu singkat, kita perlu mengisinya dengan
hal yang terbaik, dan satu-satunya cara untuk dapat melakukan hal itu
adalah dengan memberikan hidup kita untuk Allah. Apakah tujuan hidup kita ? Kebanyakan
orang salah mengartikan tujuan hidup. Hidup tidak diberikan untuk
mencari kesenangan pribadi. Ini tidak diberikan untuk memuliakan diri
sendiri. Hidup adalah bagian waktu yang hanya sebentar saja untuk
mempersiapkan waktu yang lebih lama. Waktu yang kekal. Dalam waktu
singkat yang cepat berlalu ini, kita diminta untuk menyiapkan tempat
kita dalam kekekalan, dimana kita ingin tinggal dalam kekekalan. Bukan
seberapa baik kita hidup dalam hidup jasmani kita, atau di mana kita
ingin istirahat. Di mana kita ingin tinggal selamanya adalah yang
menjadi pertanyaan sebab ada dua tempat yang kekal yaitu sorga
dan neraka. Tidak ada tempat yang netral. Kita harus memutuskan apakah
kita menginginkan hak untuk tinggal bersama dengan Tuhan Yesus selamanya
di sorga atau yang mengerikan, yaitu penderitaan yang berat – tinggal
dengan Iblis selamanya dalam api neraka. Tujuan hidup adalah untuk
mempersilakan saudara secara pribadi untuk memilih tempat yang abadi
untuk jiwa saudara. Iblis sedang memberitakan kepada semua orang di
Negara ini, bahwa ini hidupmu, saudara berhak mendapatkannya, berikanlah
hidup itu untuk dirimu sendiri, hiduplah menurut apa yang kau inginkan,
lakukanlah apa yang kau inginkan. Kebanyakan orang tidak pernah bertanya
kepada Iblis, kebayakan orang lupa bahwa kita mempunyai sifat dosa dan
sebagian besar yang ingin kita lakukan adalah salah. Sebelum kita
membuat keputusan dimana kita ingin tinggal dalam kekekalan, kita hanya
ingin hidup dalam dosa, oleh sebab itu kita percaya tipuan Iblis.
Manusia diciptakan untuk memperoleh persahabatan dengan
Allah yang Kudus, bukan Allah yang sepi, tetapi Allah yang Suci, yang
terpisah dari dosa. Sejak Adam, manusia menolak
Allah dan kesuciannya karena keinginan pribadi dan dosa, sehingga mereka
terpisah dari Allah. Menuju ke suatu tempat yang disebut Neraka, yang
dipersiapkan untuk Iblis dan roh-roh jahat pengikutnya yang juga
memberontak melawan Allah. Kita diciptakan untuk Allah dan Allah
menginginkan agar kita memberikan hidup kita kepada-Nya, dan hanya dapat
dilakukan dalam hidup sekarang ini. Bagaimana saya
dapat memperoleh hidup yang terbaik dalam hidup saya ? Pertama, Yesus berkata, saudara harus dilahirkan kembali. Saudara harus datang kepada Yesus, meninggalkan hidup yang hanya mencari kesenangan pribadi menuju hidup untuk mencari Kristus. Kita harus berbalik dari hidup kita kepada Kristus. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri ? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu !” I Korintus 6:19-20. Sekali kita melibatkan (commit) diri kita untuk Kristus, kita dapat mengatakan apa yang dikatakan Rasul Paulus dalam Filipi 1:21, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah suatu keuntungan.” Dan ayat 24 mengatakan, “tetapi lebih perlu untuk tinggal didunia ini karena kamu.” Saudara-saudara, Yesus adalah Tuhan, Dia yang memeliki kekekalan, dan jika kita ingin memperoleh hidup yang sempurna di bumi ini, kita perlu membuat keputusan yang benar, yaitu untuk tinggal bersama Krsitus selamanya di Sorga. Ketika saya mengundang Yesus masuk ke dalam hati saya dan mengampuni dosa-dosa saya. Dia telah melakukannya. Dia masuk hati saya dan sekarang tinggal dalam hidup saya. Ini adalah hal yang luar biasa, saya tinggal bersama Allah dan Dia memberi hidup yang kekal bersama Dia selamanya. Dengan Kristus di dalam hidup saya, Saya tidak pernah dapat binasa. Jika saudara menginginkan yang terbaik dalam hidup saudara, saudara perlu mengundang Yesus masuk ke dalam hati dan hidup saudara. Wahyu 3:20, “Lihat Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan dia bersama-sama dengan Aku.” Misteri hidup telah dipecahkan dalam wahyu Yesus kepada manusia. |
|
|
|
|||
|