|
|
ORANG
KRISTEN YANG MURTAD Kemurtadan;
adalah suatu perubahan pengetahuan, iman, kasih, dan pernyataan Allah,
setelah masuk ke dalam hubungan perjanjian dengan-Nya -yang terjadi
secara berangsur-angsur, tanpa paksaan, atau tanpa disadari.
“Kejahatanmu akan
menghajar engkau, dan kemutatanmu akan menyiksa engkau! Ketahuilah dan
lihatlah, betapa jahat dan pedihnya engkau meninggalkan TUHAN, Allahmu;
dan tidak gemetar terhadap Aku, demikianlah firman Tuhan Allah semesta
alam.” Yeremia 2:19.
Dalam Alkitab banyak diceritakan tentang orang-orang yang
berbalik dari Allah. Orang yang berkata Tuhan
! Saya ingin memberikan hidupku pada-Mu. Keluaran 17:1-7,
menceritakan tentang Harun, hamba Allah yang murtad di Meriba, ketika ia
membuat patung Anak Lembu Emas bagi orang-orang untuk disembah. Ada
banyak orang yang melihat karya tangan Allah tetapi mereka tetap
berbalik dari anugrah Allah yang mengagumkan.
Matius 26:69 mencatat
kemurtadan dari rasul Petrus, ketika dia menyangkal bahwa ia mengenal
Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus. Bukan hanya itu saja, ada banyak
contoh orang-orang yang murtad tetapi dengan cara yang berbeda-beda.
Beberapa di antaranya berbalik menyembah kepada allah palsu,
sebagian lagi menyangkal Allah, dan yang lainnya kembali kepada ikatan
dosa. Allah memperingatkan kepada kita untuk menentang kemurtadan Ulangan 8:11-14, Dia mengatakan pada kita bahwa Dia tidak senang
jika kita melupakan Allah. Mazmur
78:56. Dalam bagian
lain Allah memberitahukan kepada kita bahwa Dia akan mengampuni
orang-orang yang murtad (Ulangan
4:29; II Tawarikh 7:14; Yeremia 3:12). Tetapi
dari catatan Alkitab yang menyedihkan hati saya itu, sebagian
besar memberitahukan kepada kita tentang mereka yang setelah murtad
kembali kepada Allah. Ya mereka mempelajari jalan yang sulit, melalui
tipu daya dosa. Setelah banyak penderitaan mereka kembali kepada kasih
mereka yang semula.
Pelajaran yang didapat dari kemurtadan adalah hal yang sangat
menyedihkan, cerita tentang anak yang hilang adalah salah satu cerita
yang menyedihkan, yang menceritakan tentang seorang anak muda yang
berbalik dari kasih ayahnya untuk mencari kebahagiaan di dunia, tetapi
akhirnya ia hanya mendapatkan kebohongan, dan kabahgiaan yang sebenarnya
hanyalah dengan ayahnya. Petrus mempelajari kebenaran saat dia
menyangkal Kristus. “Lalu ia
pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.”Lukas 22:62. Kemurtadan hanya menyebabkan sakit hati dan kesedihan.
Dalam I Korintus 10:1-13
Rasul Paulus memberitahukan kepada kita bahwa kita harus melakukan
kegiatan ke-agamaan kita dengan sungguh- sungguh. Sebagian besar dari
mereka yang keluar dari Mesir tidak pernah merasakan masuk tanah
perjanjian. Pencobaan yang menyebabkan mereka jatuh adalah pencobaan
yang sama dengan yang hadapai oleh orang-orang Korintus, yaitu
“kegemaran nafsu”.
Ingatlah saudara-saudara, kemurtadan adalah masalah rohani, bukan
masalah moral. Orang mungkin melakukan sesuatu yang secara moral adalah
salah, itu bisa menjadi awal dari kemurtadan, tetapi mereka masih dalam
hubungan yang benar dengan Allah. Mereka belum terjatuh. Marilah kita
terus melihat kepada Allah dan jangan melihat kepada manusia, itu
satu-satunya harapan kita yaitu untuk hidup bagi Dia dan bukan untuk
hidup dalam dosa. Telah dikatakan bahwa, “Orang yang paling tidak
bahagia di dunia ini adalah orang Kristen yang murtad. Mereka tidak
bahagia dalam dunia (dikarenakan oleh hukuman kuasa Roh Kudus) dan tidak
bahagia dalam gereja (dikarenakan oleh dosa mereka) Jika anda ingin
bahagia kembalilah kepada Allah di mana ada kebahagiaan, kebahagiaan
yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. APAKAH
ORANG YANG
MURTAD MASUK
SORGA Itu
adalah pertanyaan yang sangat bagus, Joy mengomentari Alkitab. Saya
harus mengatakan “ya”.
Sekarang biarlah saya jelaskan jawaban pertanyaan tersebut. Siapa orang
yang murtad ? “orang yang sudah diselamatkan” atau “orang yang belum diselamatkan” Jawaban untuk pertanyaan itu
pasti “orang yang sudah
diselamatkan” Murtad artinya “kembali
ke dalam dosa”, bukan hanya sekedar berbuat dosa, tetapi hidup di
dalam dosa. Seorang yang murtad pada suatu saat berjalan dalam hubungan
yang sempurna dengan Allah, jatuh dalam dosa, mereka memutuskan hubungan
mereka dengan Allah (bukan keselamatan mereka). Ini harus diingat ,
bahwa orang yang belum diselamatkan tidak pernah mengalami hubungan yang
indah dengan Allah. Mereka selalu terpisah dari Allah, sebab semua orang
lahir dalam dosa, oleh sebab itu hanya orang yang sudah diselamatkan
yang bisa murtad.
Hal utama yang menarik untuk diingat mengenai orang yang murtad
adalah keadaan mental mereka. Seorang yang murtad hidup dalam keadaan
yang sangat tidak bahagia, tidak ada yang dapat membuat mereka bahagia,
termasuk dosa mereka.
Ketika seseorang dihukum karena gagal di hadapan Tuhan dan murtad,
ia mungkin mudah memiliki perasaan bersalah
yang hebat dan merasakan
hukuman. Roh Kudus bekerja untuk menghukum dia karena dosanya, tetapi
Iblis datang untuk membuat dia merasakan suatu penghukuman yang akhirnya
dapat menghilangkan semangatnya, dan kadang-kadang dia merasa tidak ada
pengharapan. Allah dalam kasih dan anugrah-Nya ingin mengampuninya.
Seperti orang yang diceritakan dalam Hosea
14:4, Dia akan menyembuhkan kemurtadan mereka. Ketiaka seseorang
bertobat dari dosa-dosanya, maka Allah akan mengampuni. Setelah
Raja Daud jatuh ke dalam dosa, dia berseru kepada Allah, “Jadikan aku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh
yang teguh!” Mazmur 51:12.
Tuhan juga berseru kepada orang-orang yang murtad “Marilah,
baiklah kita berperkara ! –firman Tuhan – Sekalipun dosamu merah
seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna
merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.”
Yesaya 1:18.
Jika orang yang murtad mau mendengarkan panggilan Allah
dan bertobat (berbalik
dari dosa mereka) Dia akan mengampuni dan meletakkan dosa itu dibawah
darah Yesus dan benar-benar jauh dari dirinya. Suka-cita dan berkat dari
hubungan dengan Tuhan yang telah dihalangi oleh dosa mereka dapat
diperbaiki. “…baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan
kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.”
Yesaya 55:7. DAPATKAH
ORANG YANG SETIAP HARI MINGGI KE GEREJA MURTAD ? Ya. Kenyataannya hal ini dapat menjadi bentuk kemurtadan kita yang paling umum. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa kemurtadan adalah hidup dalam dosa. Kita mempunyai dua bentuk dosa yang berbeda, yang pertama adalah “dosa perbuatan” adalah sesuatu yang kita lakukan dan yang kedua adalah “dosa kelalaian” adalah sesuatu yang tidak kita lakukan. Saya percaya, ada banyak orang Kristen yang hidup dalam “dosa kelalaian” atau secara sederhana dapat dikatakan gagal untuk taat kepada Allah. Dosa-dosa ini bisa saja salah satu dari banyak dosa dalam kategori sebagai berikut, lalai berdoa, tidak datang ke gereja, tidak membaca Alkitab, tidak mengasihi, tidak mau menolong, dan sejumlah besar dosa lainnya.
Gagal untuk dibaptiskan adalah suatu contoh baik dari sebuah
“dosa kelalaian”. Allah berkata, “bertobatlah
dan dibaptiskan” bukan semua orang yang bertobat dibaptiskan,
kadang-kadang baptisan diabaikan. Orang yang seperti itu tidak pernah
dapat bertumbuh dekat kepada Allah dikarenakan dosa-dosa mereka. Dalam
banyak hal bahkan mereka jauh dari Allah. “Dosa kelalaian” lebih
menyedihkan dari pada dosa yang dapat diketahui orang Kristen. Allah
berbicara kepada kita tentang hal ini bukan untuk menyenangkan Roh
Kudus. Jika kita mengijinkan Dia bekerja dalam hidup kita, Dia tidak
akan menghukum kita dan memampukan kita untuk membuang dosa-dosa dari
hidup kita agar lebih dekat kepada Allah. Jika
kita tidak bertumbuh kita menjadi orang Kristen yang mati atau biasa
disebut di Amerika (pew
setters) mereka telah mengabaikan begitu banyak prinsip Allah
dari hidup mereka, mereka sangat dingin dan tidak bahagia dan bahkan
tidak tertarik kepada hal-hal yang berhubungan dengan Allah.
Satu-satunya obat untuk keadaan murtad ini adalah bekerja, berhenti dari
mengabaikan firman Allah, dan menjadi pelaku firman. BAGAIMANA
ORANG BISA MURTAD DAN BAGAIMANA DIA MENCEGAH KEMURTADAN Pertama,
seorang Kristen dapat murtad dalam cara yang berbeda-beda. Dapat melalui
apa yang kita sebut dosa kecil atau dapat dimulai dengan dosa besar.
Sekarang kita harus mengingat bahwa semua dosa besar atau kecil adalah
“sama bagi Allah” cara yang paling biasa digunakan Iblis untuk
menipu kita adalah melalui kebutuhan rohani yang pokok seperti berdoa,
membaca Alkitab dan pergi ke gereja. Melalaikan pelayanan gereja adalah
salah satu cara termudah untuk jatuh ke dalam keadaan murtad. Mungkin
mulai dari yang cukup sederhana. Mungkin kita sakit selama satu
minggu, minggu berikutnya ada urusan yang penting atau ada suatu
kegiatan sosial, minggu berikutnya untuk rekreasi dan seterusnya.
Biasanya orang Kristen jatuh ke dalam keadaan murtad sebelum
mereka menyadarinya. Cara
yang terbaik untuk menghentikan kemurtadan adalah mengenal bagaimana
keadaan orang yang murtad. Orang Kristen harus sadar, bahwa hal ini
dapat terjadi pada siapa saja. Rasul Paulus memberitahukan kepada kita “Sebab
itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia
jangan jatuh !” I Korintus 10:12. Bahkan rasul Petrus menegur kita lebih keras lagi
untuk sadar dan berjaga-jaga terhadap Iblis, ketika dia mengatakan dalam
I Petrus 5:8, “Sadarlah dan berjaga-jagalah ! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya.” Sadar akan tipu daya Iblis adalah suatu pertahanan
yang baik untuk mencegah jatuh ke dalam keadaan murtad. Iblis tidak
kuasa lagi untuk menghancurkan kita, marilah kita selalu ada dalam
pertahanan kita.
Pertumbuhan rohani orang Kristen sering mengalami naik dan turun.
Jika kita ingin hidup di puncak gunung dan bukan di lembah, kita harus
mencari untuk bertumbuh dekat kepada Allah. Jalan lebih dekat kepada
Allah dapat menjadi kenyataan hanya ketika kita mengatakan “tidak”
kepada Iblis dan “ya” kepada
Allah. Ini hanya dapat disempurnakan dengan mengetahui firman Allah.
Ketika Yesus dicobai oleh Iblis, Dia berkata, “Ada
tertulis: engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia
sajalah engkau berbakti !” Lukas
4:8.
Hidup bagi Kristus itu berat, sebab ini melawan sifat dosa lama
kita, tetapi jika kita ingin hidup yang berkemenangan, kita pasti bisa
melakukannya, dengan cara melakukan Yakobus
1:22 dalam hidup kita, “Tetapi
hendaknya kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja;
sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri”.
|
|
|
|||
|