MAKSUD HATI SAYA

Apakah maksud hati saudara ?  Apakah yang akan saudara ingin lakukan mengenai firman Tuhan ?   Hari ini saya ingin berbicara tentang maksud hati saya, dalam hal firman Tuhan. Hari ini saya ingin melihat pada sebuah kitab dalam Alkitab yang jarang dibaca orang. Mungkin sebenarnya saudara sudah pernah membacanya. Saya berbicara mengenai kitab Ezra dalam Perjanjian Lama. Sebelum kita mulai membaca, Firman Tuhan ini mengajarkan sedikit sejarah tentang kitab ini. Kitab Ezra mencatat penggenapan janji Allah kepada bangsa Israel melalui Yeremia membawa mereka kembali ke tanah mereka setelah tujuh puluh tahun menjadi tawanan. Dengan perlindungan dan pertolongan  tiga orang raja Persia (Cyrus, Darius dan Artahsasta), juga para pemimpin dan orang-orang saleh Yahudi seperti Zerubabel, Hagai, Zakaria, dan Ezra. Bait Allah yang kedua telah diselesaikan dan penyembahan yang benar diperbaiki di Yerusalem. Tentu bait allah yang pertama dihancurkan dan orang-orang Yahudi ditangkap. Selama masa tawanan tersebut Ezra muncul di tempat itu. Pada waktu tinggal di Babilon ia mendapat kemurahan dari raja Artahsasta, dan mendapatkan tugas untuk pergi ke Yerusalem membangun kembali Bait Allah tersebut kira-kira pada tahun 439 (Empat Ratus Tiga Puluh Sembilan) Sebelum Masehi. Dengan mengingat cerita ini, marilah kita membaca teks kita untuk hari ini. “Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat Tuhan dan melakukannya serta mengajarkan ketetapan dan peraturan di antara orang Israel”. Ezra 7:10. Kita tahu bahwa dalam ayat 6 dalam pasal yang sama yang telah kita baca, dia (Ezra) adalah guru yang menguasai hukum-hukum Musa yang telah diberikan oleh TUHAN, Allah Israel. Ayat 11, 12 dan 21 juga memberitahuan Ezra sebagai seorang “Ahli Taurat Allah”, bahkan ayat 14 dan 25 menunjukkan lebih lanjut bahwa pengetahuan Ezra tentang Taurat Allah diakui oleh Artahsasta, raja Persia. Akan tetapi di sini dia yang walaupun mengetahui Taurat Allah dengan baik tidak puas dengan semua pengetahuian yang sudah dia miliki, sehingga dia memutuskan untuk belajar lagi untuk lebih mengetahui Tuarat Allah. Dan dia melakukan di tengah-tengah antara panggilan dan kerusakan pelataran penyembah berhala. Terang sekali bahwa dia mempunyai pengharapan yang tinggi.

Pada waktu Ezra membaca bagian-bagian tertentu Taurat Allah  dari kitab-kitab yang berhubungan dengan sejarah dan kitab Mazmur, sudah pasti membuat mereka terkesan padanya. Dari Yosua 1:8, dia sudah membaca “Janganlah Engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab  dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Dari   Amsal 8:34-35, dia juga telah mencatat, “Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku. Yang ,emjaga tiang pintu gerbangku. Karena siapa mendapatkan aku mendapatkan hidup, dan Tuhan berkenan akan dia.”  Kemudian dari Yeremia 29:13 dia telah mendengar Allah menantang hatinya, “Apabila kamu mencari aku, kamu akan menemukan aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,”  Sungguh ayat seperti ini harus menjadi pegangan bagi “ahli Taurat” dari Babilon dan mengilhaminya, dengan semua pengetahuannya tentang Taurat Allah, untuk mencari dengan segenap hati untuk mengetahui ayat itu dengan lebih intensip. Ya, saya mau mengatakan bahwa Allah sedang melakukan suatu pekerjaan dalam hati orang ini. Dia tahu firman Allah tetapi tidak cukup. Dia mengingatkan saya seseorang yang baru diselamatkan dari nyala api karena Tuhan. Sebenarnya hal ini tidak masalah bagi Ezra sebab dia sudah diselamatkan sejak masa mudanya. Ezra adalah anak Allah yang patuh. Dia ingin bertumbuh lebih dekat kepada Allah, dia tidak pernah merasa cukup memperoleh firman Allah. Saudara-saudara, saya percaya bahwa kita dapat belajar sesuatu dari Ezra. Sekarang ! marilah kita melihat sedikit ayat ini. Saya percaya ayat ini dapat merubah hidup saudara. Marilah kita melihat contoh dari Ezra. Pertama,  dia menaruh hatinya untuk mengenal Allah, dia menaruh hatinya untuk patuh kepada firman Allah, dan dia menaruh hatinya untuk mengajarkan firman Allah.

Saudara-saudara yang terkasih, pertama Ezra menaruh hatinya untuk mengenal Allah. Ini berarti bahwa ia bukan seorang yang tidak akrab (familiar) dengan firman Allah. Saudara-saudara, dia orang yang setia, dia tahu jika dia bertumbuh sebagai seorang hamba Allah. Dia harus belajar kitab yang ditulis untuknya. Seorang dokter pergi ke sekolah dan belajar buku yang ditulis untuk para dokter. Seorang pengacara belajar buku-buku tentang hokum, dan seorang ahli mesin belajar buku-buku yang ditulis untuk profesi tersebut. Saya tidak dapat benar-benar mengungkapkan kepada saudara betapa pentingnya bagi seorang Kristen untuk belajar buku-buku untuk orang Kristen. Sebagai hamba Allah saya sering bertanya kepada orang-orang Kristen, Apakah saudara sudah pernah membaca Alkitab sejak permulaan sampai akhir ? dan jawaban yang sering saya dapatkan adalah “belum”. Pada waktu saya pergi kunjungan saya sering bertemu orang-orang yang berkata “Alkitab sulit untuk dimengerti”. Saya menjawab, Sudahkah pernahkah anda membaca Alkitan dari permulaan sampai akhir ? dan seperti yang sudah-sudah (in almost ever case)  jawabannya adalah “belum”. Beberapa di antaranya akan mengatakan, “saya sudah mulai tetapi berhenti sebab saya tidak mengerti. Saya bertanya kepada mereka, Apakah saudara mulai dari awal ? Mereka pasti akan menjawa “tidak”. Saya tidak mengerti bagai mana orang dapat berharap untuk mengerti Alkitab dengan mulai membaca dari tengah. Ketika membaca buku-buku penting lainnya, mereka tidak pernah mulai dari tengah-tengah. Mengapa mereka memulai membaca Alkitab dari tengah ? Bebera orang dari mereka tidak pernah membaca Alkitab sama sekali (at all),  dan berharap bertumbuh sebagai orang Kristen. Beberapa orang berpikir bahwa yang perlu dilakukan hanyalah pergi ke gereja sekali seminggu, dan saudara akan belajar dari sana untuk mengetahui tentang Yesus. Saudara tidak dapat berbuat seperti itu. Kita sebagai orang Kristen perlu belajar seperti yang dilakukan Ezra. Kita harus menyadari jika kita ingin dekat kepada Allah, kita harus belajar firman Allah, dan tidak hanya membacanya. Ada perbedaan yang besar antara belajar dan membaca firman, dan jika kita ingin mengetahui tentang Allah, kita perlu belajar firman Allah. Saudara-saudara, apakah saudara tahu bahwa belajar Alkitab adalah perintah ?  2 Timotius 2:15, “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu”. Hal itu benar, saudara-saudara, seperti yang difirmankan “Tuhan, jangan membunuh”, “Jika engkau mengasihi Aku, kamu akan melakukan perintah-Ku”, “Hormatilah ayahmu dan ibumu”, Dia juga berfirman, Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu”. Apakah saudara pendengar yang terkasih malu atas waktu belajar alkitab saudara ? Dapatkah saudara berdiri dihadapan Allah dengan tidak tahu malu ?Sudahkan saudara membuat pernyataan untuk belajar firman Allah ? Jika belum, saya berdoa agar saudara mau melakukan hal itu hari ini. Dan jika saudara sudah melakukan, saudara dengan sendirinya akan mampu untuk mengerti firman Allah. Inilah bagian yang paling sulit dalam belajar. Sekali saudara melakukan seperti Ezra dan membuat pernyataan itu, Iblis akan melaui untung menghalangi saudara. Iblis tidak ingin melihat saudara bersemangat untuk Allah.  Ia tidak ingin melihat saudara dekat dengan Allah, maka ia akan melawan saudara. Tetapi saudara, Allah akan menguatkan saudara. Jika saudara terus membaca ayat-ayat selanjutnya, saudara akan menemukan bahwa Iblis melawan Ezra dengan cara yang berbeda-beda. Dia memperlihatkan pekerjaan yang besar untuk Allah. Saudara akan melihat bahwa Ezra berhasil dekat kepada Allah, sebab kita melihat bahwa pemerintahan Nehemia memakai dia sebagai seorang imam yang membaca dan penterjemahan Taurat kepada umat Allah, dan juga mendoakan mereka. Dia juga menolong dengan perismian tembok yang dibangun mengelilingi kota mereka.   Dia menyatakan reformasi agama yang dimulai oleh Nehemia. 

             Sekarang kita tahu bahwa pekerjaan Tuhan ditentang oleh Iblis, sehingga ketika Ezra dalam hati bermaksud untuk mengenal Allah, dalam hati dia juga bermaksud untuk patuh kepada Allah. Saudara-saudara, Ezra menyadarkan bahwa saudara perlu bekerja sebagai seorang yang saleh. Sebetulnya kita diperintahkan “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (I Petris 1:16). Kudus adalah jauh dari dosa. Kita harus bekerja dengan kekudusan sebab sifat dasar kita adalah cenderung untuk melakukan dosa. “…Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,” (Roma 3:9). Raja Daud berkata dalam Mazmur 51:5 “Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.” Ya, kita dikandung dalam ketidaksusilaan (iniquity) dan kita semua di bawah dosa tetapi kita harus bersyukur kepada Allah yang menyebabkan kita menang dalam Yesus Kristus. Saudara, kita memiliki kemenangan itu, tetapi kita harus melawan dosa jika kita ingin dekat kepada Allah. Dan tidak ada cara yang lebih baik untuk melawan dosa kecuali mengenal firman Allah. “Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” (Mazmur 119:10-11). Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus, jika saudara ingin menjadi teladan bagi orang lain seperti Ezra, saudara harus melakukan firman Allah dalam hidup saudara. Jika saudara tidak melakukan firman Allah, maka sifat dosa saudara akan mengalahkan saudara. Kita hidup dalam sesuatu hari dan waktu yang penuh dosa, dan harapan saudara satu-satunya adalah dengan belajar firman Allah untuk melawan dosa. Saudara jika saudara tidak berpikir bahwa dosa sama buruknya baik sekarang maupun kemarin, saudara belum mendengarkan berita beberapa tahun yang lalu. Sekarang dosa diwujudkan (manifested) dalam bentuk penyakit. Ya, saya tahu bahwa saudara telah mendengar tentang penyakit yang mematikan yang disebut Aids, sebab surat kabar dan berita-berita televise memberitahukan tentang hal ini secara terus menerus. Ini merupakan penyakit mengerikan yang tidak dapat disembuhkan yang tersebar dengan cepat dari Afrika dan Negara-negara Barat.

            Seperti yang saudara ketahui bahwa luka atau memar pada kulit dapat menyebabkan kuman masuk ke dalam darah dan daging yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit yang mengerikan.

            Biasanya tubuh saudara dapat melawan kuman-kuman penyakit dan infeksi yang datang ke dalam tubuh saudara. Hal itu disebabkan saudara mempunyai system imunaisasi (immune). Oleh sebab itu jika saudara terkena (have) Aids, system imunisasi tubuh saudara akan berhenti bekerja dan dalam beberapa bulan menyebabkan borok (boils), luka (sores), dan infeksi merasuk (penetrate) ke setiap bagian tubuh, dan dalam satu atau dua tahun orang tersebut akan meninggal dunia. Tetapi apa yang                 terburuk (worst) dari Aids ? Jika orang tua saudara terkena Aids, saudara akan dilahirkan dengan penyakit tersebut. Dan suadara akan mati karena penyakit itu dalam waktu yang tidak lama. Saya mengatakan semua itu untuk mengingatkan saudara bahwa dosa adalah seperti penyakit itu. Aids membunuh tubuh jasmani tetapi dosa membunuh jiwa atau tubuh rohani. Manusia pertama yaitu, Adam, nenek moyang (forfather) kita, dia berdosa dan menyebabkan seluruh umat manusia menjadi terinfeksi oleh dosa. Ya, saudara, kita dilahirkan dalam dosa. Aids tidak ada obatnya, tetapi dosa ada obatnya, walaupun hanya ada satu obat, selain itu tidak ada obat yang dapat menyembuhkan dosa. Obat itu hanya dapat diperoleh di dalam darah Yesus Kristus yang tertumpah di atas kayu salib. Amin.