DI MANAKAH TEMPAT JEMAAT DI GEREJA PADA MASA SEKARANG INI?

Saudara-saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus, saya melihat bahwa sebagian besar gereja pada masa sekarang ini mengalami banyak kemunduruan. Saya tidak berbicara tentang setiap gereja, tetapi gereja pada umumnya. Secara garis besar, ketika saat pelayan gereja tiba, semuanya menjadi sulit. Saya percaya bahwa hal ini salah satunya disebabkan karena kurangnya perhatian para pemimpin gereja. Saya melihat bahwa secara umum gereja pada masa sekarang ini hanya terfokus pada satu orang saja. Gereja di mana-mana dipenuhi oleh para jemaat yang hanya duduk, mendengarkan khotbah, dan pulang. Sementara itu, semua kegiatan pengabaran injil, khotbah, pengajaran, dan kunjungan kepada sesama jemaat ditangani oleh para gembala gereja. 

Saudara-saudara, ini bukanlah yang Allah kehendaki. Allah dengan jelas menginginkan setiap orang Kristen untuk menjadi saksiNya.Kisah Para Rasul 1:8 berkata, “dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” John Wesley pernah berkata, “Kita semua adalah bagian dari pengabaran injil dan akan selalu seperti itu.” 

Saudara-saudara, bagaimana dengan para jemaat gereja? Mereka ini adalah anggota gereja tetapi bukan pendeta atau pelayan gereja. Kata anggota gereja tidak kita temukan di dalam Alkitab, tetapi kata ini muncul dengan semakin pentingnya peranan pelayan gereja atau pendeta. 

Saudara-saudara yang terkasih, salah satu alasan mengapa pengabaran injil yang bersifat perorangan begitu sulit dilakukan ialah karena kita secara rohani sudah menjadi dingin. Dan satu-satunya jawaban dari masalah ini ialah dengan kebangunan rohani. Kebangunan rohani diadakan untuk membangunkan kembali kehidupan rohani para jemaat gereja yang sudah merosot. 

Saudara-saudara, hal ini pertama kali terjadi pada gereja permulaan pada masa Perjanjian Baru. Kebangunan rohani dimulai pada Hari Pantekosta. Pada saat itu para jemaat Allah mengalami kemerosotan iman, karena Pemimpin mereka, yaitu Yesus, sudah mati, dikuburkan, bangkit para hari yang ketiga, dan 40 hari kemudian naik ke sorga. Pengalaman seperti ini sudah cukup untuk menghancurkan banyak gereja pada masa sekarang ini. Tetapi gereja permulaan tidak sampai hancur, tetapi mengalami kemerosotan iman, sehingga mereka perlu mendapatkan kebangunan rohani. Pada hari Patekosta kira-kira ada 120 orang yang berdoa dan hanya beberapa dari mereka yang ikut dalam pelayanan gereja. Allah memberikan mereka satu kebangunan rohani yang luar biasa. Mereka mengabarkan Injil dengan memakai lebih dari 20 bahasa, sehingga melebihi jumlah murid-murid Yesus. Kisah Para Rasul 8:4 berkata, “Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.” Saudara-saudara, kalau kita membaca dengan lebih teliti, kita bisa menyimpulkan bahwa para pelayan gereja pada masa itu tinggal di Yerusalem, tetapi para anggota gerejanya pergi ke kota- kota lain mengabarkan Injil. Dengan kata lain, setiap anggota gereja atau setiap orang Kristen harus mau menjadi saksi Kristus di manapun mereka berada.  

Saudara-saudara, marilah kita mulai dengan melihat bagaimana caranya seorang anggota gereja biasa dapat mempersiapkan dirinya untuk menjadi saksi Allah yang efektif. Kita harus ingat bahwa tidak semua orang bisa melakukan semua hal atau melakukan hal yang sama. Namun, marilah kita mulai dengan mengerjakan apa yang kita ketahui. Markus 14:3-9  menceritakan tentang seorang wanita yang berasal dari Betania. Maria, nama wanita itu, melayani Tuhan dengan caranya yang ia bisa lakukan. Saudara-saudara, Allah juga menginginkan supaya kita memakai talenta yang sudah Ia anugerahkan kepada kita. Marilah kita membaca                    Matius 25:15, “Yang seorang diberikannya lima talenta, yang  seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.” Kita harus ingat bahwa Allah tidak pernah meminta kita untuk menjadi orang lain, seperti Billy Graham misalnya. Apa yang harus kita lakukan adalah menjadi diri kita sendiri dan tunduk kepada Allah. Saudara-saudara, ingat, saat kita menggunakan talenta kita, maka yang lainnya juga ikut berkembang, seperti hamba yang memperoleh lima talenta karena ia mau memakai apa yang sudah ia terima.  

Saudara mungkin bisa berdoa seperti yang sudah dilakukan oleh ribuan orang Kristen  lainnya, sehingga ada begitu banyak kebangkitan di mana-mana dan beribu-ribu jiwa di selamatkan dan dimenangkan. Allah berbicara kepada kita melalui FirmanNya, dan kita berbicara kepadaNya melalui doa-doa kita. Yeremia 33:3 berkata, “Berserulah kepadaKu, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal- hal yang besar dan tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.” Kalau saudara-saudara bekerja, maka saudara hanya bisa bekerja. Tetapi kalau saudara berdoa, maka saudara akan dapat melihat bagaimana Allah bekerja dengan kuasaNya yang luar biasa. 

Saudara-saudra, pendalaman Alkitab sejalan dengan persiapan seseorang untuk menjadi saksi Kristus. Bahkan beberapa orang menyadari bahwa pendalaman Alkitab adalah satu perintah Allah, dan bukan sekedar pilihan kita. II Timotius 2:15 berkata, “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.” Saudara-saudara, mintalah Roh Kudus untuk membimbing Saudara, karena Ia mengetahui isi hati  setiap orang, tahu apa yang kita butuhkan, mengerti masalah yang kita hadapi. Selain itu, Ia akan mengatur semuanya untuk kita. 

Setiap Sabtu atau minggu saudara mendengarkan Firman Tuhan di gereja. Saat ini adalah waktunya untuk menerapkan semuanya itu  kepada hidup saudara. Sebagai jemaat biasa, saudara bisa mulai dengan tugas-tugas yang ringan dalam melayani Allah. Setelah saudara merasa lebih mantap, dan di bawah bimbingan Roh Kudus, saudara bisa mencoba tugas-tugas yang lebih menantang. Saya melihat bahwa salah satu hal yang bisa membantu para jemaat gereja Tuhan ialah kisah nyata atau pengalaman pribadi orang- orang yang dipakai oleh Tuhan. Saya teringat beberapa buku kesaksian yang menggugah hati saya, dan makin sering saya membaca buku itu, makin besar keinginan hati ini untuk memberikan yang lebih lagi kepada Allah.   

Latihan adalah awal dari pelayan. Saudara-saudara, kita tidak akan pernah berkembang hanya dengan mendengarkan kuliah atau membaca buku saja. Kita harus mau mempraktekkan apa yang sudah kita pelajari. Sekarang marilah kita melihat bagaimana seorang jemaat bisa mengabarkan Injil. Pertama-tama, kita dapat mulai melayani Tuhan dengan mengajak teman atau saudara kita ke gereja. Mungkin saudara dapat menjemput atau mengajak orang itu bersama-sama dengan saudara ke gereja. Saudara-saudara, bagi mereka yang pertama ke gereja, masuk ke gedung gereja dengan seorang kawan atau teman rasanya tidak secanggung kalau mereka harus masuk sendiri. Di dalam Yohanes, kita juga melihat bagaimana Andreas membawa kakaknya, Petrus, seorang anak dengan 5 roti dan 2 ikan, serta beberapa orang Yunani kepada Yesus. 

Sebagai jemaat gereja, kita juga bisa bergabung dengan beberapa organisasi Kristiani di luar gereja, antara lain Himpunan Mahasiswa Kristen Indonesia (HMKI), Perkumpulan Pengusaha Kristen, atau oraganisasi lainnya yang membantu dan melayani umat Kristen lainnya. Kita juga bisa menyumbangkan sebagian uang kita untuk misi dan pelayanan di negara ini atau di luar negeri. Jemaat gereja juga bisa membantu para pendeta mereka dengan memberikan banyak dorongan atau membantu secara aktif di dalam doa-doa untuk melawan kuasa kegelapan. Para pendeta atau pelayan gereja kadang-kadang juga merasa lelah dan putus asa. Berikan mereka semangat, dalam bentuk pujian, senyuman, atau bahkan jabatan tangan. Jemaat gereja juga sangat diperlukan untuk membantu Sekolah Minggu atau Pendalaman Alkitab di rumah-rumah. Anak-anak memerlukan pelajaran Alkitab, dan para jemaat gerejalah yang paling cocok dan mungkin untuk melakukan semua ini. Kalau saudara merasa mempunyai waktu dan talenta, cobalah juga mengajar di Sekolah Minggu. Pakailah kesempatan itu sebaik-baiknya dan undanglah sebanyak mungkin anak-anak ke dalam kelas Anda. Namun, jangan putus asa kalau banyak dari mereka tidak datang atau tidak mau, karena di sinilah letak kelemahan kita. Lukas 14:23 berkata, “Lalu kata tuan  itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.” 

Saudara-saudara, jemaat gereja juga bisa mengorganisasi doa malam di rumah-rumah.Mereka bisa mulai dengan berdoa supaya ada pembaharuan di hati para jemaat gereja lainnya. Mereka juga dapat membantu gereja dengan membagi-bagikan traktat dan selalu bersedia membicarakan tentang Alkitab. Mereka juga bisa memulai pembicaraan di ruang tunggu atau di salon mengenai Allah dan kebenaran Alkitab. Saudara tidak perlu menjadi seorang pendeta untuk memulai pembicaraan seperti itu. Evan Roberts, seorang pekerja tambang batu bara dan mahasiswa Teologia, mampu membawa kebangkitan rohani di seluruh negara Wales pada tahun 1905. Beriap-siaplah untuk memberikan kesaksian Saudara. Mazmur 59:15(???????) berkata, “Call upon Me in the day of trouble, I will deliver thee, and thou shall glorify Me.” Saudara-saudara, kita bisa memuliakan Allah dengan menceritakan Dia kepada sesama kita. 

Para jemaat gereja juga sangat diperlukan untuk mau memberikan makanan kepada mereka yang lapar, memberikan minum kepada yang kehausan, pakaian kepada yang telanjang, mengunjungi orang-orang yang sakit dan dipenjara. “Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara. Kamu mengunjungi Aku.”              (Matius 25:34-36) 

Para jemaat gereja juga dapat mulai membantu para anak-anak yatim piatu dan para janda-janda yang membutuhkan pertolongan. Yakobus 1:27 berkata dengan tegas, “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya tidak dicemarkan oleh dunia.” 

Semua jemaat gereja seharusnya mampu memancarkan sukacita kepada siapapun yang mereka temui. Saya pernah membaca satu cerita tentang seorang pembuat sepatu yang setia kepada Tuhan. Orang ini selalu gembira dan penuh sukacita. Pada suatu hari datanglah seorang wanita ke tempat orang itu untuk membuatkan sepatu baru. Wanita itu tidak hanya sangat kaya tetapi juga teman keluarga kerajaan, namun hatinya selalu murung. Ketika tukang sepatu itu sedang mengukur kaki si wanita kaya itu, wanita itu bertanya kepadanya, “Mengapa kamu begitu gembira?” Tukang sepatu itu menjawab, “Karena Yesus telah mengampuni semua dosaku dan Ia menaruh satu lagu puji-pujian di dalam hatiku.” Wanita itu akhirnya bertobat dan menerima Yesus. Hanya dari kesaksian seorang tukang sepatu yang sederhana, akhirnya wanita itu banyak bersaksi kepada para keluarga kerajaan termasuk Raja Rusia.  

Mengakhiri Firman Tuhan  ini, saudara-saudara para jemaat gereja berikanlah pelayaan terbaik Saudara kepada Juru Selamat kita dan saya percaya saudara pasti berhasil. Dan suatu hari saudara akan mendengar Firman Allah di dalam                   Matius 25:21,23 dibisikkan di telinga saudara, “Baik sekali perbuatan itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”Amin.