|
|
IMAN Melawan Perbuatan I Tesalonika 1:3 Sebab kami
selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan
pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan
Bapa kita. Yang
pertama saya saudara sekalian mengarti bahwa tanpa iman kita, kita tidak
bisa mempunyai pengharapan, atau usaha kasih. Apakah
yang dimaksud dengan iman ? Bagaimanakah kerja iman ? Dimana kita
mendapatkannya ? Mengapa kita memerlukannya ? Terus dan terus kita dapat
bertanya tentang iman. Kamus mengatakan : ‘Iman adalah percaya,
mempercayakan, kesetiaan, atau loyalitas kepada suatu pernyataan
keyakinan agama.’ Alkitab mengatakan “Iman adalah dasar
dari segala sesuatu yang kita harapakan dan bukti dari yang tidak kita
lihat. Tetapi tanpa iman tidak munkin orang berkenan kepada Allah. Sebab
barangsiapa berpaling kepada Allah, Ia harus percaya bahwa Allah ada,
dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari
Dia”. Ibrani 11:1,6 Iman
adalah sesuatu yang pokok bagi keyakinan dan tingkah laku orang Kristen,
sebab kita diselamatkan oleh iman. Mengawali firman Tuhan hari
ini, saya ingin
menyatakan kepercayaan saya
kepada Anda. Saya
percaya dengan
sepenuh hati
saya bahwa
manusia diselamatkan oleh
iman dalam darah Yesus Kristus
Tuhan kita. Efesus 2: 8,9 berkata, "Sebab karena
kasih karunia kamu
diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil
usahamu, tetapi pemberian
Allah, itu bukan hasil
pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan
diri." Roma 10:
9 berkata, "Sebab
jika kamu mengaku
dengan mulutmu, bahwa Yesus
adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa
Allah telah membangkitkan
Dia dari antara orang mati,
maka kamu akan diselamatkan."
Masalah saya bukan bagaimana
seseorang yang
sudah diselamatkan supaya
tetap selamat, karena "sekali Anda
diselamatkan, Anda akan tetap
selamat." Masalah saya adalah saya
tidak dapat melihat isi hati seseorang.
"Hanya Allah yang dapat melihat
isi hati seseorang"
dan saya percaya bahwa adalah tidak
mungkin memisahkan "Iman"
dengan "Perbuatan". Saya merasa seperti
Yakobus, kalau
Anda sungguh-sungguh "dilahirkan kembali", Anda
akan, bukan mungkin atau
barangkali, memiliki perbuatan yang baik, karena kasih
Anda kepada
Yesus Kristus.
Sekarang setelah
saya menyatakan
kepercayaan saya, saya akan
berusaha keras untuk
membuktikan kepercayaan
itu dengan penglihatan
yang Allah sudah berikan
kepada saya. Saudara-saudara,
Yakobus mulai dengan mengatakan
bahwa iman itu
sendiri tidak dapat
memberikan apa-apa kepada kita. Di sini
kita tahu bahwa iman yang
mati tidak menghasilkan apa-apa.
Dr. Gray mengatakan: Apakah iman bisa menyelamatkan
seseorang ? "Iman itu
sungguh-sungguh menyelamatkan, katanya, tetapi itu
bukanlah iman yang tidak menghasilkan
buah" Dr. James M.
Gray seperti juga
saya percaya bahwa iman sungguh-sungguh
menyelamatkan, tetapi iman yang menyelamatkan
adalah iman yang menghasilkan perbuatan. Iman adalah sesuatu yang tidak
kelihatan, supaya
iman yang membawa
keselamatan itu kelihatan,
maka iman itu harus
menghasilkan perbuatan. Marilah kita melihat ilustrasi berikut ini: Wright
bersaudara membuat
pernyataan bahwa mereka dapat membuat satu mesin yang
bisa terbang. Kalau mereka
tidak bertindak atas dasar iman mereka,
iman mereka tidak
akan bisa berguna. Iman harus menghasilkan perbuatan
atau itu tidak
berguna sama sekali.
Andaikata saya buta dan saya harus menjalani
operasi mata. Setelah operasi, saya punya iman bahwa saya akan bisa
melihat. Semua iman
di dunia ini tidak
akan dapat membuat saya
bisa melihat, kalau saya sendiri
tidak mau membuka mata saya. Inilah yang Yakobus
katakan di
sini. "Iman" itu sendiri
tidak akan menyelamatkan
saudara, karena
iman seperti
ini bukan
iman yang sungguh-sungguh.
Iman yang
sungguh-sungguh akan
menghasilkan perbuatan. Yakobus di
sini tidak berkata
tentang hal melakukan doktrin
orang Yahudi, tetapi lebih pada perbuatan kasih
dari hati yang sudah berubah. Saya percaya bahwa
memiliki iman
kepada Yesus
Kristus tetapi
tidak menampakkan
perbuatan dari
kasih bukanlah iman yang sebenarnya.
Dalam Yohanes 3:3 "Yesus menjawab,
kataNya: Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan kembali,
ia tidak dapat
melihat kerajaan Allah"
Seseorang yang yang sudah
dilahirkan kembali artinya
mereka akan mempunyai sifat yang
baru yang menyerupai
Kristus. Dilahirkan
kembali artinya memiliki sifat
yang baru, hidup
yang berubah,
digerakkan oleh kekuatan
Roh Kudus. Mengatakan
bahwa saya mempunyai iman
tidaklah cukup, karena iman
yang sungguh-sungguh akan menghasilkan
perbuatan. Efesus 2: 10 berkata,"Karena
kita ini buatan Allah,
diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan
pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita
hidup di dalamnya." Jadi kalau kita mempunyai
iman yang menyelamatkan,
kita akan dilahirkan kembali. Dan kalau kita
dilahirkan kembali, kita
akan digerakkan seperti Yesus, menjadi serupa dengan Dia,
dan akan memiliki perbuatan
yang baik, karena
Yesus telah
melakukannya. Menurut
Efesus 2:10
Allah telah mempersiapkan
kita supaya kita dilahirkan kembali, supaya melalui iman, kita melakukan
perbuatan yang baik karena
Yesus Kristus. Yohanes
14:12 berkata, "Sesungguhnya
barangsiapa percaya kepadaKu,
ia akan
melakukan juga pekerjaan-pekerjaan
yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada
itu. Sebab
Aku pergi
kepada BapaKu." Di
sini Yesus mengatakan
bahwa kita akan melakukan
pekerjaan-pekerjaan kalau kita percaya kepadaNya.
Mengapa ?
Saya percaya kita
bisa mendapatkan
jawabannya di Alkitab. Galatia 3:5 berkata,
"Jadi bagaimana
sekarang, apakah Ia
yang menganugerahkan Roh
kepada kamu dengan berlimpah-limpah
dan yang melakukan mujizat di antara
kamu, berbuat demikian
karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya
kepada pemberitaan Injil?"
Roh Kudus
menurut I Korintus 3:16
akan tinggal di dalam tubuh mereka
yang memiliki iman yang menyelamatkan
di dalam
Yesus, dan
sekali Anda
memiliki iman
yang menyelamatkan
itu, Anda akan
melakukan pekerjaan. Yohanes
16:13 berkata, "Tetapi apabila
Ia datang, yaitu Roh
Kebenaran, Ia akan memimpin
kamu ke dalam seluruh kebenaran;
sebab Ia tidak akan berkata-kata
dari diriNya sendiri,
tetapi segala
sesuatu yang
didengarNya itulah
yang akan dikatakanNya
dan Ia akan
memberitakan kepadamu hal-hal
yang akan datang." Sekarang kita memiliki Roh Kudus
yang mengerakkan hidup kita
dan membuat kita seperti Yesus. Jadi
kalau kita mempunyai iman yang menyelamatkan, kita akan
mempunyai perbuatan seperti Yesus.
Yakobus selanjutnya menunjukkan hal ini kepada
kita di dalam 2 ayat berikutnya. Yakobus
dalam ayat 15
menceritakan kepada kita kalau
seorang saudara atau saudari (orang Kristen)
yang datang kepada
Saudara karena
membutuhkan bantuan, tetapi Saudara
menyuruh mereka pergi tanpa memberikan bantuan, maka iman saudara akan sia-sia.
Saudara tidak memiliki
hidup yang digerakkan seperti apa yang
dimiliki oleh
orang-orang percaya. Orang
percaya yang sungguh-sungguh
akan diselamatkan melalui iman mereka
kepada Yesus, yang membawa
kehidupan baru kepada
mereka dan kehidupan yang
lama akan mati dan semuanya berubah
menjadi baru. Kalau iman Saudara
tidak memberikan Saudara sifat yang baru, maka
iman Saudara adalah semu. Beberapa orang mengatakan bahwa
Paulus dan Yakobus
saling bertentangan. Tidak! Kita bisa menjelaskannya
seperti ini, "Paulus
melihat pada akar; Yakobus melihat pada
buah. Paulus
melihat kepada permulaan
hidup orang Kristen,
sementara Yakobus melihat pada
kelanjutan dan kesempurnaan. Dengan Paulus,
perbuatan yang tidak
berdasarkan iman adalah perbuatan
yang mati. Dengan Yakobus, iman yang tidak
disertai perbuatan adalah
iman yang mati juga.
Jadi Paulus dan Yakobus
tidak saling bertentangan
dan mereka percaya pada hal yang sama.
Paulus berkata dalam II Tesalonika
2: 17, "Kiranya
menghibur dan
menguatkan hatimu dalam pekerjaan
dan perkataan yang benar". Dalam doanya Paulus mengharapkan
supaya orang Kristen
memiliki perbuatan yang baik. Dalam Kitab
Roma Paulus membuat satu pernyatan yang resmi, Tuhan akan membalas semua
orang menurut
perbuatan baiknya,
sementara Yakobus percaya
dengan iman yang menyelamatkan
seperti juga Paulus. Yakobus memulai suratnya
dalam Yakobus 1:3 dengan
mengatakan, "Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap
imanmu itu
menghasilkan ketekunan." Dari Alkitab,
kita bisa mengatakan
bahwa Paulus percaya dengan
perbuatan dari mereka
yang sudah dilahirkan
kembali dan
Yakobus percaya bahwa
iman adalah jalan
menuju keselamatan. Yakobus
selanjutnya mengatakan
bahwa iman tanpa perbuatan
adalah iman yang mati, sebab iman yang benar
tidak dapat dipisahkan dari
perbuatan karena kasih Allah yang
hidup di setiap
orang percaya
yang sudah dilahirkan
kembali. Yakobus
berkata, "Engkau percaya bahwa
hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi
setan-setanpun juga percaya akan
hal itu dan
mereka gemetar". "Aku
tahu siapa Engkau,
yaitu Allah yang
maha Suci".
Percaya seperti ini
tidaklah cukup. Dr. Scofield
mengatakan: dalam Perjanjian Baru kata
"Percaya" artinya
tidak sekedar setujunya otak
kita kepada kenyataan. Kata "percaya"
dalam bahasa Yunani artinya
mempunyai komitmen kepada, setia kepada,
bergantung kepada, percaya kepada seseorang atau benda dan ini tidak
hanya pada pikiran saja, tetapi juga hati dan kemauan. Dalam ayat
yang kedua puluh, Yakobus
merasa sedikit jengkel dengan beberapa orang karena mereka hidup seperti
orang Farisi. Orang Yahudi
ini seperti Orang Kristen abad 20 yang
mengatakan bahwa mereka
mempunyai iman kepada Yesus, tetapi mereka tidak
pernah pergi ke
gereja, tidak pernah membaca Alkitab, dan tidak
memiliki pekerjaan untuk
kerajaan Allah. Harapan Yakobus kepada orang-orang ini
ialah untuk menyadarkan mereka bahwa
iman tanpa perbuatan
adalah iman yang kosong. Kembali ke cerita kita,
di sini
kita melihat seseorang
yang mengasihi sesamanya dan berusaha untuk
membuka mata mereka kepada satu kenyataan bahwa tubuh Kristus
perlu bekerja untuk melakukan pekerjaan
gereja. Di sini kita melihat satu gambaran tentang saudara
laki-laki Tuhan kita dari
ibu yang sama. Sejauh mereka dilahirkan
dari sifat-sifat ibu mereka,
mereka sama. Mereka dididik
di keluarga yang sama. Dari Matius 1:19
kita dapat melihat adanya satu hubungan
bahwa Yusuf seperti yang dikatakan dalam Alkitab adalah seorang yang tulus hati
(terjemahan bahasa
Inggrisnya adalah "just"
yang artinya "adil"), dan
Yakobus sepanjang
sejarah gereja dikenal
sebagai seseorang yang tilus hati.
Dan kemudian, Yakobus
memberikan satu sebutan kepada kakaknya, Yesus, ketika
ia berkata tentang
orang Kaya Yahudi yang jahat,
"Kamu telah menghukum, bahkan
membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat
melawan kamu." (Yakobus 5:6). Ketiga orang di atas,
Yesus; Yakobus dan Yusuf, adalah orang yang tulus
hati dan mereka mempunyai
persamaan dalam banyak hal. Yakobus dan
Yesus berasal dari keluarga yang sama. Apa yang kita pelajari dari
Yakobus ini bisa membantu kita pada pengertian yang lebih baik tentang
pendidikan Yesus semasa kanak-kanak. Sebagai
kesimpulan kita sudah
belajar banyak tentang sifat-sifat
Yakobus. Kita bisa menyaksikan kemurnian
pribadinya, kasih dan
kesetiaannya yang selalu membara,
perintah-perintahnya, hormat kepada semua yang mengenal dia. Di sini kita dapat melihat
gambaran tentang Yesus dan
juga Yakobus. Dari sini kita juga dapat
melihat seseorang yang membenci ketidaktulusan
dan terus-menerus menekankan bahwa kita harus
menerapkan apa yang kita kabarkan. Kita juga perlu melihat lebih dekat pada kasih Yakobus kepada setiap orang. Saudara-saudara, kita harus selalu ingat bahwa kita tidak bekerja atau bertindak supaya kita diselamatkan, tetapi kita bekerja karena kita sudah diselamatkan. Kalau Saudara sekalian belum memberikan iman Anda kepada pekerjaan untuk Yesus Kristus, lakukanlah sekarang juga. Mintalah kepada Yesus untuk mengampuni doa-dosa Anda, berbaliklah dari dosa-dosa itu, dan berikanlah hati Anda kepada Dia. Saudara-saudara, wujudkanlah iman Anda dalam perbuatan dengan hidup untuk Dia. Amin. |
|
|
|||
|